
Pasta: Warisan Marco Polo dari Timur ke Barat
admin
- 0
- 32
hidanganistimewa.com ~~ Pasta adalah salah satu makanan paling populer di dunia. Berbagai bentuk dan saus yang menggugah selera membuatnya semakin digemari. Namun, asal-usulnya masih menjadi perdebatan panjang. Banyak orang percaya bahwa Marco Polo membawa pasta dari Tiongkok ke Italia pada abad ke-13. Tetapi, benarkah demikian? Sejarah mencatat berbagai teori tentang perkembangan dan penyebaran pasta. Mari kita telusuri perjalanan panjang pasta hingga menjadi hidangan istimewa yang disukai banyak orang.
Sejarah Awal Pasta
Orang-orang telah membuat makanan berbahan dasar tepung dan air sejak zaman kuno. Penduduk Timur Tengah telah mengolah roti pipih dan mi selama ribuan tahun. Bangsa Mesir Kuno dan Yunani juga menciptakan olahan gandum berbentuk adonan. Meskipun demikian, masyarakat Eropa lebih banyak mengembangkan pasta modern.
Penduduk Tiongkok mulai membuat mi sejak lebih dari 4.000 tahun lalu. Para arkeolog menemukan mi kuno di daerah Lajia yang berasal dari millet. Bentuknya panjang dan tipis, sangat mirip dengan pasta modern. Karena kemiripan ini, banyak sejarawan berspekulasi bahwa orang Tiongkok mungkin menciptakan pasta terlebih dahulu.
Bangsa Romawi Kuno juga menciptakan makanan berbasis tepung yang menyerupai pasta. Mereka membuat “laganum,” sejenis lembaran adonan gandum yang mirip dengan lasagna. Catatan kuno menyebutkan bahwa mereka mencampur tepung dan air menjadi adonan, lalu mengeringkannya sebelum memasaknya. Kemungkinan besar, masyarakat Eropa mulai mengembangkan pasta dari tradisi ini.
Perjalanan Marco Polo dan Pasta
Marco Polo, seorang penjelajah asal Venesia, terkenal karena perjalanannya ke Asia. Ia menghabiskan waktu bertahun-tahun di Tiongkok dan mencatat banyak hal dalam bukunya. Salah satu kisah yang sering disebut adalah bagaimana ia membawa mi dari Tiongkok ke Italia.
Menurut cerita ini, Marco Polo kembali ke Italia dengan membawa mi yang kemudian berkembang menjadi pasta. Banyak buku sejarah kuliner mencatat kisah ini. Namun, apakah cerita ini benar? Para sejarawan meragukan kebenarannya karena masyarakat Italia telah mengenal pasta sebelum Marco Polo kembali dari perjalanannya.
Bukti Pasta di Italia Sebelum Marco Polo
Sebelum Marco Polo lahir, masyarakat Italia telah mengenal pasta. Pada abad ke-9, para sejarawan menemukan catatan dari wilayah Sisilia yang menyebutkan makanan berbentuk mi bernama “itriyya.” Kata ini berasal dari bahasa Arab dan mengacu pada pasta kering. Saat itu, orang-orang Arab yang menguasai Sisilia memperkenalkan berbagai teknik memasak, termasuk cara membuat pasta.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa orang Arab membawa konsep pasta kering ke Eropa melalui Spanyol dan Sisilia. Pasta kering lebih tahan lama dibandingkan pasta segar. Para pedagang dan pelaut sangat menyukai makanan ini karena mereka bisa menyimpannya dalam perjalanan jauh.
Bukti ini menunjukkan bahwa masyarakat Italia telah mengolah pasta sebelum Marco Polo kembali dari Tiongkok. Meskipun demikian, pengaruh Asia terhadap perkembangan pasta tetap tidak bisa diabaikan.
Perbedaan Mi dan Pasta
Banyak orang menganggap mi dan pasta sebagai makanan yang serupa. Keduanya berasal dari campuran tepung dan air, tetapi ada beberapa perbedaan utama. Orang-orang biasanya membuat mi menggunakan tepung gandum biasa atau tepung beras. Sementara itu, masyarakat Italia menggunakan tepung semolina dari gandum durum untuk membuat pasta tradisional.
Mi memiliki tekstur yang lebih kenyal dan cepat matang saat direbus. Pasta lebih padat dan elastis karena kandungan proteinnya lebih tinggi. Cara memasaknya juga berbeda. Orang-orang biasanya merebus mi dan langsung menyajikannya dengan kuah atau bumbu sederhana. Sementara itu, mereka memasak pasta hingga al dente sebelum mencampurnya dengan saus atau bahan lainnya.
Evolusi Pasta di Italia
Setelah berkembang di Italia, pasta mengalami berbagai perubahan. Para pembuat makanan terus menyempurnakan teknik pengolahan gandum sehingga pasta kering semakin populer. Penduduk Italia bagian utara tetap menggunakan pasta segar karena teksturnya lebih lembut dan kaya rasa.
Pada abad ke-18, produsen pasta mulai meningkatkan produksi berkat teknologi penggilingan yang lebih canggih. Kota Napoli berkembang menjadi pusat industri pasta. Para pedagang mulai mengekspor pasta ke berbagai negara. Saat itu, masyarakat dari berbagai kalangan mulai menikmati pasta, yang sebelumnya hanya tersedia bagi kaum bangsawan.
Penyebaran Pasta ke Seluruh Dunia
Pada abad ke-19, banyak orang Italia bermigrasi ke Amerika dan membawa resep pasta mereka. Penduduk Amerika Serikat mulai menyukai pasta dengan saus tomat. Spaghetti dengan saus marinara dan meatballs menjadi makanan khas imigran Italia.
Di berbagai negara lain, penduduk setempat mulai menyesuaikan pasta dengan selera mereka. Orang-orang di Jepang sering menyajikan pasta dengan saus berbasis kecap dan seafood. Penduduk Brasil memasak pasta dengan bahan-bahan khas seperti daging panggang dan kacang hitam.
Karena fleksibilitasnya, masyarakat dari berbagai budaya terus mengembangkan pasta. Mereka mencampurkan hidangan ini dengan berbagai bahan, mulai dari sayuran, daging, hingga keju. Berbagai inovasi terus muncul, membuat pasta semakin menarik perhatian pecinta kuliner di seluruh dunia.
Ragam Jenis Pasta
Pasta memiliki berbagai bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan sausnya. Spaghetti, jenis yang paling terkenal, sering disajikan dengan saus tomat atau saus krim. Penne berbentuk tabung dan sangat cocok untuk saus kental seperti bolognese atau carbonara.
Fettuccine, pasta pipih yang sering digunakan dalam hidangan seperti Fettuccine Alfredo, memiliki tekstur yang lembut dan kenyal. Lasagna berbentuk lembaran dan cocok untuk hidangan berlapis dengan saus daging dan keju. Macaroni, pasta kecil berbentuk melengkung, sering digunakan dalam sup atau hidangan panggang.
Setiap jenis pasta memiliki kegunaan khusus dalam masakan. Bentuknya yang bervariasi membantu saus menempel dengan baik, menciptakan cita rasa yang lebih kaya. Dengan berbagai pilihan yang tersedia, masyarakat bisa mengolah pasta menjadi hidangan istimewa yang sesuai dengan selera masing-masing.
Pasta di Masa Modern
Saat ini, pasta bukan hanya makanan khas Italia, tetapi juga bagian dari budaya kuliner global. Banyak restoran di seluruh dunia menyajikan berbagai variasi pasta dengan kombinasi bahan yang unik. Bahkan, beberapa koki terkenal menciptakan resep baru dengan menggabungkan elemen dari berbagai masakan dunia.
Para produsen mulai menawarkan berbagai varian pasta di supermarket, baik yang segar maupun kering. Beberapa merek terkenal membuat pasta dengan tambahan bayam, tomat, atau tinta cumi untuk memberikan warna dan rasa yang berbeda. Tren makanan sehat juga mempengaruhi konsumsi pasta. Kini, banyak orang memilih pasta berbahan gandum utuh atau bebas gluten.
Dengan sejarah panjang dan inovasi yang terus berkembang, pasta tetap menjadi salah satu makanan paling digemari. Dari warisan kuno hingga hidangan modern, pasta selalu memiliki tempat di hati para pecinta kuliner di seluruh dunia.